
Pontianak – Kementerian Hukum menggelar kegiatan Evaluasi Media Monitoring Media Konvensional dan Media Sosial Via Zoom di ruang kerja, yang diikuti jajaran humas, pranata komputer, mahasiswa magang, serta perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat. Selasa (16/9).
Kegiatan dipimpin oleh Karo Hukerma, Ronald Lumbuun, dan menghadirkan Tim Kurasi Media sebagai pemateri. Turut hadir jajaran BPSDM serta perwakilan Kanwil Kementerian Hukum se-Indonesia, termasuk Kanwil Kalimantan Barat yang diwakili oleh Ardian Setiawan (Ketua Tim Humas RB Protokol), Yulizar (JFU), Haris Fadillah (JFT Pranata Komputer), dan Very Syafruddin (Pranata Komputer Ahli Pertama).
Dalam arahannya, Ronald menekankan pentingnya pemantauan media sosial sebagai instrumen untuk meningkatkan keterlibatan publik (engagement) pada akun resmi Kementerian Hukum. Ia menekankan bahwa media pemantauan tidak hanya sekedar mengumpulkan data, tetapi juga memastikan kualitas publikasi yang dihasilkan lebih efektif dan tepat sasaran.
Pemateri dari Tim Kurasi Media, Farhan, menyampaikan materi terkait strategi monitoring media sosial dan konvensional. Ia memaparkan hasil evaluasi, kendala, serta solusi dalam pemantauan pelaksanaan. Salah satu usulan yang mengemuka adalah penambahan tier 3 untuk media lokal yang dinilai memiliki potensi strategi dalam mendukung pengumpulan data.
Selain itu, tim juga menyoroti sejumlah kesalahan teknis dalam publikasi media sosial, mulai dari pemilihan kata, waktu unggah, hingga penggunaan teknologi AI tanpa penyuntingan. Berbagai kendala teknis dalam pengungkapan data juga dibahas beserta langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan.
Materi terakhir difokuskan pada pemantauan media konvensional, baik media online, televisi, maupun cetak. Pemateri menjelaskan metode analisis data serta teknik penyusunan laporan kegiatan berdasarkan hasil pemantauan.
Sebagai tindak lanjut, peserta sepakat untuk memperkuat pemantauan media sosial dengan memperhatikan kata kunci, tagar, waktu unggah, serta aspek teknis lainnya agar publikasi lebih optimal.
Dokumentasi:

