
Pontianak - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat, yang diwakili oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Hajrianor, menghadiri acara tasyakuran dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 bertempat Lapas Kelas IIA Pontianak dan Via Zoom yang berpusat di Graha bhakti pemasyarakatan Direktorat Jendral Pemasyarakatan. Hadir perwakilan Forkopimda, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keimigrasian, instansi terkait, para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Kalimantan Barat, serta Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS). Senin (28/04).
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam berbagai acaranya menyoroti pentingnya transformasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa Lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga harus mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pelatihan bagi warga binaan, sehingga mereka dapat menjadi individu yang produktif setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi peran petugas Lapas yang tidak hanya bertugas sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pembimbing dan guru bagi warga binaan.
Menteri mendorong inovasi dan kreativitas di lingkungan Lapas untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain pelatihan keterampilan, seperti pengolahan rotan menjadi produk ekspor dan pembuatan kerajinan tangan. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi warga binaan sekaligus meningkatkan potensi ekonomi Lapas.
“Kita harus terus berinovasi agar Lapas tidak hanya menjadi tempat pelatihan, tetapi juga wadah untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya. Ia berharap seluruh jajaran di lingkungan Lapas dapat memperkuat peran mereka dalam memastikan keberhasilan reintegrasi warga binaan ke masyarakat.
Dengan semangat Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Menteri mengajak semua pihak untuk terus fokus pada tujuan organisasi, yakni memberikan kontribusi nyata bagi pelatihan dan pemberdayaan warga binaan. "Ini adalah bentuk pengabdian kita kepada profesi dan negara," tutupnya.
Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, Teguh Wibowo, melakukan pemotongan tumpeng yang didampingi oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak, Mut Zaini. Tumpeng kemudian diserahkan kepada pegawai tertua dan pegawai termuda, serta kepada Staf Ahli Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, sebagai bentuk penghargaan dan penghargaan atas dedikasi mereka dalam pelayanan pemasyarakatan. Tasyakuran HBP Ke-61 juga diisi dengan penghargaan ketegori Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan Terbaik, Dapur Sehat Terbaik, Petugas Berprestasi, Kemitraan Berdampak dan Bermanfaat bagi Pemasyarakatan, serta Cipta Logo HBP Ke-61. Dilakukan pula penyampaian bantuan sosial serentak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan seluruh Indonesia.
Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebersamaan, mencerminkan komitmen bersama dalam mewujudkan sistem masyarakat yang lebih baik di masa depan.
Dokumentasi:







