Manila, Filipina – Hari kelima dari 2nd Philippine International Copyright Summit 2024 berlangsung di Novotel Manila Araneta City, dengan fokus pada diskusi mengenai Organisasi Manajemen Kolektif, Perangkat Lunak dan Basis Data, Penyiaran, dan Audiovisual. Acara ini diselenggarakan oleh Intellectual Property Office of the Philippines (IPOPHL) dengan tema besar "Membuka Masa Depan: Tren Teknologi dan Tantangan dalam Hak Cipta.". Jum’at (25/10)
Acara dihadiri delegasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang diwakili Andy Hermawan Prasetio, Kasubbid Pelayanan Kekayaan Intelektual (KI), dan Herry Hermawan, Analis KI dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang KI.
Rangkaian Diskusi Hari Kelima Hari ini dibuka dengan presentasi Jose Maria Montes, Direktur Aliansi Audio-Visual Global (GAVA). Montes memaparkan materi bertajuk "Tren dan Tantangan dalam Industri Audiovisual dan Film." Dalam sesinya, ia menyoroti perkembangan teknologi dan perubahan preferensi konsumen yang memengaruhi produksi, distribusi, dan persaingan di sektor industri ini. Ia juga menekankan bahwa sektor audiovisual perlu terus beradaptasi dengan perubahan cepat di pasar agar dapat bertahan di tengah kemajuan teknologi yang dinamis.
Selanjutnya, diskusi berlanjut dengan kontribusi dari Habib Achour, Direktur Pembangunan Internasional SACEM, dan Jared Dougherty, Wakil Presiden dan Kepala Kebijakan Publik APAC. Bersama Marlon Rivera, sutradara dan penulis skenario, mereka membahas topik “Perkembangan dan Tantangan Industri Penyiaran, Televisi, dan Film.”
Diskusi ini menyoroti tren terbaru dalam industri penyiaran, seperti maraknya streaming digital dan perubahan regulasi. Para pembicara menjelaskan bagaimana lembaga penyiaran harus beradaptasi dengan perubahan preferensi penonton dan bersaing dengan platform digital. Fokus lain adalah tantangan lokal yang dihadapi di berbagai pasar penyiaran, terutama terkait kepatuhan regulasi dan transformasi teknologi.
Acara hari kelima diakhiri dengan sesi penutupan, diawali dengan keynote speech dari Atty. Rowel Barba, Direktur Jenderal IPOPHL. Barba menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan hak cipta di era digital.
Penutupan diiringi dengan pertunjukan musik dan tarian khas Filipina, menciptakan suasana hangat dan meriah. Acara diakhiri dengan jamuan koktail yang mempertemukan para delegasi dari berbagai negara, memberikan kesempatan untuk memperkuat kerja sama dan membangun jejaring internasional di bidang kekayaan intelektual.
Summit ini mencerminkan komitmen global untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam hak cipta di tengah perubahan teknologi, sekaligus mempererat kolaborasi antarnegara demi masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. (Humas:Yulizar)
Dokumentasi: