Pontianak - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat, Jonny Pesta Simamora, didampingi Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Hajrianor, dan Kepala Divisi Peraturan Perundang-Undangan dan Pembinaan Hukum, Zuliansyah, menghadiri acara Safari Ramadhan dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pembentukan Pondok Pesantren di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di Aula Olahraga Lapas Kelas IIA Pontianak, mulai pukul 16.30 WIB hingga selesai. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Kementerian Agama, Yayasan Ulil Albab, serta jajaran pegawai dan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Selasa (11/03).
Acara diawali dengan pembukaan oleh MC Idam Soleh, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Yasmin Sari Tilawah Iswardi. Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak menyampaikan laporan mengenai kegiatan dan tujuan acara ini, yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan rohani WBP melalui pendirian pondok pesantren di lingkungan Lapas. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan PKS antara Lapas Pontianak dengan Yayasan Ulil Albab Kalimantan Barat, yang dihadiri oleh Kalapas Pontianak, Kakanwil Kementerian Agama, Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Barat, dan perwakilan Yayasan Ulil Albab.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, Teguh Wibowo, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam mendukung program pembinaan WBP. Teguh juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Ulil Albab dan Kementerian Agama Kalimantan Barat yang telah bersedia bekerja sama dalam pembentukan pondok pesantren di Lapas Pontianak.
Teguh Wibowo menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan, disiplin, dan integritas. Teguh berharap, melalui pembentukan pondok pesantren ini, WBP dapat memperoleh pembinaan rohani yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. Selain itu, Teguh mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan Lapas sebagai kunci keberhasilan program pembinaan.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan 10 paket bantuan sosial (bansos) kepada WBP oleh Kalapas Pontianak dan Yayasan Ulil Albab. Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program pembinaan rohani berbasis pesantren di Lapas. Tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Rudi Hartono menjadi puncak acara sebelum buka puasa bersama.
Kegiatan Safari Ramadhan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wujud nyata komitmen Kemenimipas Kalbar dalam meningkatkan kualitas pembinaan WBP. Melalui kerja sama dengan Yayasan Ulil Albab dan Kementerian Agama, diharapkan pembinaan rohani di Lapas Pontianak dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi WBP. Teguh Wibowo menutup sambutannya dengan harapan agar program ini dapat menjadi contoh bagi UPT pemasyarakatan lainnya di Kalimantan Barat.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta lingkungan pemasyarakatan yang lebih humanis dan berkeadilan, serta mendukung upaya reintegrasi WBP ke masyarakat. Sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Dokumentasi:
