Pontianak — Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Pendampingan Pendaftaran Merek yang bertempat di Toko Raksasa, Pontianak. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum Farida, Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Devy Wijayanti, Analis Kekayaan Intelektual/PPNS KI, Helpdesk Layanan KI, serta pelaku usaha lokal, Edy Hartono, Rabu (08/10).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan pendampingan pendaftaran merek yang diajukan oleh pelaku UMKM. Melalui kegiatan ini, tim dari Kanwil memberikan bimbingan teknis langsung terkait pembuatan akun, pengisian data, hingga pengunggahan dokumen merek dalam sistem pendaftaran daring.
Dalam arahannya, Kepala Divisi Pelayanan Hukum menyampaikan apresiasi kepada Edy Hartono atas komitmennya dalam melindungi hasil karya dan produk kuliner lokal bersama sang istri yang aktif mengembangkan UMKM. Ia menegaskan bahwa pendaftaran merek bukan hanya bentuk perlindungan hukum, tetapi juga langkah strategis untuk membangun identitas usaha dan memperluas jangkauan pasar.
“Kami berharap para pelaku UMKM di Kalimantan Barat semakin sadar pentingnya perlindungan hukum terhadap produk mereka. Merek yang terdaftar tidak hanya melindungi hak cipta, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal,” ujarFarida.
Selain melakukan pendampingan administratif, tim juga mengadakan diskusi mengenai potensi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK), khususnya Durian Sekayam asal Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, yang disebut-sebut sebagai salah satu durian terbaik di dunia dengan karakteristik unik dan plasma nutfah asli tanpa rekayasa genetik. Dalam diskusi tersebut, pemohon menyampaikan kendala yang dihadapi dalam proses perlindungan Indikasi Geografis Durian Sekayam, yakni belum adanya kesepakatan di tingkat masyarakat dan kelompok tani (MPIG) meskipun sudah dilakukan berbagai upaya sosialisasi.
Kegiatan ini juga mendapat perhatian langsung dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Kalimantan Barat, Jonny Pesta Simamora, yang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan pelaku usaha memperoleh pendampingan yang mudah diakses dan tepat sasaran.
“Kantor Wilayah berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui layanan jemput bola. Perlindungan Kekayaan Intelektual bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari upaya kita bersama untuk menjaga dan mengangkat potensi ekonomi kreatif daerah,” ujar Jonny.
Lebih lanjut, JOnny menambahkan bahwa potensi kekayaan intelektual lokal seperti Durian Sekayam harus terus dikembangkan dan dijaga, agar tidak diambil alih atau diklaim pihak lain. “Kita memiliki banyak potensi unik di Kalimantan Barat, dan melalui pelindungan hukum yang tepat, potensi tersebut bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Kalbar akan melakukan pemantauan dan verifikasi terhadap dua permohonan merek yang telah diajukan, serta melanjutkan pendampingan terhadap potensi Indikasi Geografis Durian Sekayam dan produk unggulan daerah lainnya.
Pendampingan ini menjadi bagian dari upaya nyata Kanwil Kemenkum Kalbar dalam mendukung penguatan ekosistem kekayaan intelektual di daerah dan mendorong lahirnya lebih banyak pelaku UMKM yang sadar akan pentingnya perlindungan hukum atas karya dan inovasi mereka.
